2020. A Shocking Year.
Dulu sempat bertanya, bagaimana sih rasanya hidup di zaman perang dunia? atau di zaman sebelum merdeka? Mendengarnya dalam sejarah mungkin membuat kita bersyukur karena hidup di zaman sekarang. Dan saat ini, 2020, pun akan akan menjadi sejarah di masa depan di mana anak cucu kita akan membaca mengenai kondisi pandemi yang membuat semuanya berubah.
Yup, sekarang kita sedang ada dalam sejarah yang bisa saja membuat orang-orang di masa depan bersyukur bahwa mereka hidup di zaman itu. Jadi, kalau kalian membaca pesan ini di 20 tahun ke depan (atau bahkan lebih), yang ingin kukatakan adalah: masih ada hal-hal baik yang terjadi di zaman yang kalian anggap sangat suram.
Tahun ini ada dua hal yang cukup berpengaruh di hidupku. Pertama, adalah memberanikan diri untuk mengundurkan diri dari kantor yang sudah dari tahun 2017 ditempati (bahkan mungkin sudah menjadi zona nyaman). Terlebih, aku mengundurkan diri ketika belum mendapatkan kepastian pekerjaan baru. Di masa ini, istriku sangat supportive dan menjadi orang terdepan yang menenangkan. Padahal, ini cukup berisiko bagi finansial keluarga kami, ditambah dengan pandemi yang mungkin akan berdampak pada peluang mencari pekerjaan baru.
Tapi tak disangka, justru selepas dari kantor yang lama, kini aku sedang menjalankan dua pekerjaan sekaligus: menjadi seorang UX Engineer di perusahaan software HRIS terbesar di Indonesia dan juga menjadi seorang fasilitator (pengajar) di salah satu bootcamp yang founder-nya cukup aku ikuti dan menjadikannya sebagai inspirasi. Wow. Memang ‘hadiah’ besar memiliki risiko yang besar pula, ya.
Yang kedua tak kalah membahagiakan. Setelah menanti setahun lebih, suatu pagi Ayu membangunkanku sambil menangis sambil diberikannya alat tes kehamilan dengan hasil positif. I’ll be a dad. Takut. Ya, takut. Can I be a good dad? Sadar menjadi orang tua bukanlah hal sepele. Tapi ketakutan itu beringan dengan rasa bahagia yang sangat dalam. Dan ketakutan itu pun muncul karena kita cinta dengan buah hati kita, bukan? Sehingga kita takut tidak bisa menjadi sosok orang tua yang baik.
Itu adalah dua hal yang sangat besar yang terjadi di tahun pandemi ini. Jikalau nanti orang-orang akan membicarakan betapa seramnya tahun 2020, aku pun punya cerita bagaimana 2020 adalah tahun yang pantas untuk dikenang.
Bintaro, hari terakhir 2020.